Pengaruh Mana IPK, Pengalaman Organisasi, dan Pengalaman Kerja Saat Kuliah Dalam Karir

Posted on

Setiap pelajar yang baru lulus SMA kebanyakan ingin melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi yaitu pada perguruan tinggi. Pada masa perkuliahan juga berpengaruh terhadap masa depan seseorang di dunia kerja. Mengisi rutinitas lain sebagai sebagai mahasiswa, selain mengikuti mata kuliah juga merupakan hal yang penting.

 

Berbagai macam aktivitas umumnya diikuti oleh seorang mahasiswa ketika kuliah. Baik itu belajar kelompok dengan mahasiwa lain, berorganisasi maupun melakun kerja part time atau sampingan.

cara mengembangkan karir yang baik
Dan yang akan dibahas pada kali ini adalah mana yang paling berpengaruh antara IPK (Indeks Prestasi Komulatif), pengalaman organisasi dan pengalaman kerja ketika berkarir nanti.

Yang pertama IPK
Terkadang memiliki dengan nilai IPK yang baik mutlak diperlukan, jika ingin bekerja di perusahaan besar seperti BUMN (Badan Usaha Milik Negara) atau perusahaan swasta besar lainnya. IPK yang tinggi akan memuluskan langkah kita pada saat syarat administrasi berkas. Sarjana yang memiliki IPK tinggi akan menjadi daya tarik tersendiri bagi perusahaan, karena umumnya sarja dengan IPK merupakan orang yang tekun dan ingin terus belajar. IPK yang tinggi juga memudahkan kita dalam mendapat beasiswa ke jenjang selanjutnya yaitu program pasca sarjana atau yang dikenal S-2.

Yang kedua pengalaman organisasi
Banyak mahasiswa sekarang yang ikut berorganisasi. Pengalaman berorganisasi saat mahasiswa merupakan salah satu hal penting dalam berkarir kelak. Hal ini akan berpengaruh pada kemampuan soft skill seseorang ketika lulus nanti. Umumnya mahasiswa yang aktif dalam berorganisasi memiliki kemampuan manajerial dan kepekaan yang baik.

Dengan berorganisasi, mahasiswa diharapkan ketika lulus menjadi sarjana juga diharapkan memiliki kepekaan terhadap sosial dan lingkungan di sekitar. Berorganisasi juga akan menambah relasi baik dengan senior maupun dari lingkungan luar kampus. Kini banyak perusahaan besar telah memasukkan aktif berorganisasi dalam syarat  perekerutan karyawan.

Yang ketiga pengalaman kerja
Sarjana yang telah memiliki pengalaman bekerja ketika kuliah memiliki daya tarik tersendiri, umumnya mereka yang telah duluan bekerja memiliki daya adaptasi yang lebih cepat, dibanding sarjana baru yang belum merasakan dunia kerja.

Mereka juga lebih mengerti ilmu praktisi yang terkadang tidak didapat di bangku perkuliahan. Perusahaan swasta umumnya lebih tertarik pada lulusan sarjana yang seperti ini, karena mereka umumnya sulit untuk memberi pelatihan ulang, tetapi lebih menginginkan lulusan yang siap pakai. Tapi ada satu kekhawatiran bagi mahasiswa yang kuliah sambil bekerja yaitu sulitnya membagi waktu antara keduanya, bila kita tidak mampu mengatur waktu keduanya akan mnyebabkan kuliah atau pekerjaan yang akan menjadi berantakan.

Terkait yang mana paling berpengaruh dalam karir antara ketiganya tidak dapat dijadikan patokan mana lebih baik, alahkah baiknya kita memiliki ketiganya yaitu, IPK yang baik, pengalaman organisasi, maupun pengalaman kerja.

Ada satu admin perhatikan paling berpengaruh pada kawan-kawan yang telah sukses adalah hampir semua dari mereka merupakan orang mudah membantu kawan ketika kesulitan dalam pelajaran ataupun di luar perkuliahan.

Jika sobat pernah baca buku “Secret” disitu disebutkan bahwa hidup memiliki daya “take and give”. Kebaikan yang kita tuai dengan tulus hari ini, hal tersebut yang akan kita petik di kemudian. Orang yang kita tolong hari ini, mungkin akan menjadi orang yang akan membantu kita dalam karir suatu saat nanti atau Allah akan membantu kita melalui orang lain di kemudian hari.

Pengalaman ketika bekerja, berorganisasi maupun saat membantu orang lain akan membuat kita mudah  mendapatkan relasi. Relasi itu berguna tidak hanya ketika kita mencari kerja, memiliki relasi yang baik juga akan memudahkan kita dalam berbagai urusan.

Dengan sering membantu orang lain kita juga akan mudah mendapatkan relasi, dan bagi lulusan sarjana yang telah lulus namun tidak mendapatkan IPK yang baik. Jangan takut karena itu bukanlah akhir didalam karir seseorang, banyak orang sukses yang merupakan mahasiwa DO (Drop Out) atau bahkan tidak mengenyam pendidikan di perguruan tinggi.

Demikian penjelasan admin kitasipil terkait IPK, pengalaman organisasi, pengalaman kerja dalam berkarir. Semoga bermanfaat,,

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *